Jumat, 22 Juni 2012

Lupa - Lupa Ingat (di masa kecil)

     Kenangan masa kecil memang konyol. Namun, itu yang membuatku mengingatnya sepanjang masa. Cerita ini terjadi ketika aku masih duduk dibagku kelas 2 Sekolah Dasar.
     Saat itu, sekitar pukul 2 siang, Ibuku sedang memasak. Aku yang sedang bermain, terpaksa harus berhenti karena Ibu menyuruhku membeli cabai. Tempatnya tidak jauh, hanya sekitar 100 meter dari rumah. Ibu menyuruhku membeli cabai sebanyak setengah ons kemudian memberiku uang yang jumlahnya tidak lebih dari seribu rupiah. Pada saat itu, harga cabai memang masih murah.
***
     Aku mencoba mengingat-ingatnya. Kemudian aku bergegas membelinya. Setiba disana, ada beberapa orang yang juga sedang memilih aneka masakan yang dijual di tempat itu. Selain sayuran mentah, tempat itu juga menjual aneka masakan dan jajanan. Aku langsung mengatakan yang Ibu pesan. Setelah Ibu penjual mengerti, aku harus menunggu. Pada saat itu, aku belum mengerti berapa banyak satu ons itu, yang aku bayangkan satu ons itu sedikit. Namun, aku bingung sebab Ibu penjual menimbang cukup lama hingga bolak-balik mengambil cabai di gudangnya. "Padahal kan sedikit", itu yang ada di pikiranku.
     Setelah selesai, aku menanyakan harga cabainya. Ternyata uang yang diberikan Ibu masih kurang. Ibu penjual memperbolehkan aku membawa cabainya dulu dan memberikan uangnya setelah kembali. Karena itu, aku pulang dengan membawa cabai yang belum dibayar.
***
Setelah sampai di rumah, aku memberitahu Ibuku kalau uangnya kurang. Namun, Ibuku terkejut setelah melihat bungkusan cabai yang aku bawa kemudian berkata, "Kok, banyak sekali? Ini berapa?". Aku pun bingung. "Setengah kilo !", jawabku dengan lantang. Ibu sungguh terkejut. Kemudian beliau menjelaskan sambil menahan tawa, "Setengah ons nduk ! Bukan setengah kilo !". Betapa malunya aku mendengar itu. Aku malu untuk kembali kesana. Akhirnya kakakku yang kembali mengembalikan cabai itu.
     Kejadian itu menjadi pelajaran bagiku. Aku harus mendengar kaa-kata orangtua dan mengingat-ingatnya dengan baik. Karena jika tidak, malu juga yang akan menghampiri.
---=D---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar